Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

teori dasar nahhwu

Senin, 23 Maret 2009

بَابُ الإِسْمِ
A.Definisi
Isim adalah kalimat yang mempunyai makna atau arti dan tidak bersamaan dengan zaman yang tiga,yaitu:(حال)sedang,(استقبال)akan,dan(ماض)telah. Yang di maksud dengan tidak bersamaan dengan salah satu zaman yang tiga adalah apabila arti kalimat tersebut di beri tambahan salah satu zaman yang tiga tidak dapat di terima akal atau tidak pantas.
Contoh:
كِتَابٌ : Kitab. Kata ini bukan termasuk dalam kategori fi’il, karena arti dari kata ini di tambah dengan salah satu zaman yang tiga (telah kitab, sedang kitab, akan kitab) tidak dapat di terima akal atau tidak pantas. Bandingkan dengan kata كَتَبَ : Menulis. Kata ini termasuk dalam kategori fi’il, karena apabila arti kata ini di tambah dengan salah satu zaman tiga(telah menulis, sedang menulis, akan menulis)dapat di terima oleh akal atau pantas.

B.Tanda-tanda isim

الامثلة علامة الاسم
مَدْرَسَة ٌ Bisa di masuki Tanwin(-ً-ِ-ٌ)

اَلْمَدْرسَة ُ Bisa di masuki Al(ال)

فِى الْمَدْرَسَةِ Bisa di masuki Huruf jer(جير)

فِى الْمَدْرَسَةِ Di baca jer


C.Pembagian isim
Klasifikasi isim yang cukup penting dalam rangka analisa teks, yaitu:

1.مفرد/تثنية/جمع
2.مذكر/مؤنث
3.منصرف/غيرمنصرف
4.نكرة/معرفة
5.مبني/معرب

Sebenarnya di samping pembagian di atas masih masih banyak pembagian isim yang lain, akan tetapi untuk tingkat dasar dan kepentingan analisis teks, pembagian di atas dapat di anggap cukup.



1. ISIM MUFROD,TASNIYAH,JAMA’.
Pembahasan tentang isim mufrod, tasniyah, dan jama’ sangat penting karena berfungsi sebagai dasar dan pijakan untuk pembahasan klasifikasi isim yang lain. Oleh sebab itu, pembahasannya selalu di dahulukan dari pembahasan klasifikasi isim yang lain. 

1.1 ISIM MUFROD
 Adalah isim yang nenunjukkan arti tunggal. 
1.2 ISIM TASNIYAH
 Adalah isim yang menunjukkan arti ganda(dua).
1.3 ISIM JAMA’
 Adalah isim yang menunjukkan arti banyak.
 ISIM JAMA’ DI BAGI MENJADI TIGA
Jama’ mudzakkar salim
Jama’ muannas salim
Jama’ taktsir
 JAMA’ MUDZAKKAR SALIM
Adalah jama’ yang menunjukkan arti laki-laki banyak beraturan,maksudnya beraturan adalah karena ada ciri-ciri tertentu yang bisa di jadikan pegangan bahwa itu merupakan isim jama’ mudzakkar salim yaitu berakhiran wawu dan nun dalam keadaan rofa’ atau ya’ dan nun dalam keadaan nashob dan jer.
  Syarat jama’ mudzakkar salim:
Bisa di katakan jama’ mudzakkr apabila memenuhi 2 syarat:
*harus berasal dari mudzakkar
*harus bersifat ‘aqil(عاقل).
 JAMA’ MUANNAS SALIM
Adalah jama’ yang menunjukkan arti perempuan banyak beraturan,maksudnya beraturan adalah karena ada cirri-ciri tertentu yang bisa di jadikan pegangan bahwa itu merupakan jama’ muannas salim yaitu berakhiran alif dan ta’,dalam keadaan rofa’ menggunakan dhommah dan kasroh pada waktu nashob dan jer.
 JAMA’ TAKTSIR
Adalah jama’ yang menunjukkan arti banyak dan tidak beraturan,maksudnya tidak beraturan yaitu tidak memiliki cirri-ciri tertentu yang di jadikan pegangan bahwa itu jama’ taktsir.

*ISIM MUDZKAKKAR DAN MUANNAS.
*ISIM MUDZAKKAR
 Adalah isim yang mempunyai arti laki- laki.
*ISIM MUANNATS
  Adalah isim yang mempunyai arti perempuan.



 TANDA TANDA MUANNATS((علامةالتأنيث

علامةالتأنيث الأمثلة Keterangan
تأمربوطة مَدْرَسَة Ta’ marbuthoh
أليف مقصورة اُخْرَى Ya’ yang di baca pendek
أليف ممدودة بَيْضَاءُ Ya’ yang di baca panjang

PEMBAGIAN MUANNAS.

اقسام المؤنث الأمثلة Keterangan
مؤنث لفظي مَدْرَسَة muannas yang di tandai dengan alamat taknis(علامةالتأنيث)
مؤنث معنوى زينب muannas yang berhubungan dengan jenis kelamin,bukan dengan alamat taknis((علامة التأنيث
مؤنث مجازي ارض،شمس muannas yang di anggap oleh orang arab,bukan di tandai dengan alamat taknis(علامة التأنيث) dan tidak menunjukkan muannas

*ISIM MUNSHORIF DAN GHOIRU MUNSHORIF.
*ISIM MUNSHORIF
 Adalah isim yang dapat menerima tanwin.Conto : محمدٌ،زيدٌ 
*ISIM GHOIRRU MUNSHORIF
 Adalah isim yang tidak dapat menerima tanwin.
الامثلة Alasan kedua Alasan pertama  
اَحْمَرُ وزن الفعل اَفْعَلُ 
(NAMA) وَصْفِيَة 


عِلَّتَانِ
(2 Alasan) اِسِمْ غَيْرُ مُنْصَرِفْْ
شَكْرَانُ زيادة اليف والنون  
اُخَرُ عُدُلْ  
اَحْمَدُ وزن الفعل اَفْعَلُ 


(SIFAT) عَلَمِيَة  
عُثْمَانُ زيادة اليف والنون  
عُمَرُ عُدُلْ  
زَيْنَبُ التأنيث  
اِبْرَاهِيْمُ عَجَمْ  
بَعْلَبَكَّ تَرْكِبْ مَزْجِي  
مَسَاجِدُ صِيْغَةْ مُنْتَهَى الْجُمُوعْ عِلَّةٌ وَاحِدَةٌ
(1 Alasan) 
بَيْضَاءُ اليف تأنيث  


KETERANGAN:
ISIM GHOIRU MUNSHORIF,di bagi menjadi 2:
• ILLATAANI(علتان)=2 ALASAN
-(وصفية)=SIFAT
وزن الفعل افعل=Mengikuti wazan fi’il(اَفْعَلُ).contoh:اَحْمَرُ
زيادة اليف والنون=Mendapat tambahan alif dan nun.contoh:شَكْرَانُ
عدل=Perubahan kalimat dari bentuk aslinya,karena mengikuti wazan (فُعَلُ).contohاُخَرُ:
 -(علمية)=NAMA
 وزن الفعل افعل=Mengikuti wazan fi’il(اَفْعَلُ).contoh:احمد
 زيادةاليف والنون=Mendapat tambahan alif dan nun.contoh:عُثْمَانُ
 عدل=Perubahan kalimat dari bentuk aslinya,karena mengikuti wazan(فُعَلُ).contoh:عُمَرُ
 التأنيث=Menunjukkan muannas.contoh:زَيْنَبُ
 عجم=Nama selain arab.contoh:اِبْرَاهِيْمُ
 تركيب مزجي=Gabungan dari dua nama.contoh:بَعْلَبَكَّ .berasal dari kata بَعْلٌ dan بَكٌّ
• ILLATUN WAAHIDATUN()=1 ALASAN
-صغة منتهى الجموع=Puncak-puncaknya jama’,dengan mengikuti wazan(مفاعل، مفاعيل).contoh:مَسَاجِدُ، مَصَابِيْحُ 
اليف تأنيث-=Alif yang menjadi tanda muannas,yakni ada 2(اليف مقصورة=yang di pendekkan,dan
اليف ممدودة=yang di panjangkan).contoh:اخرى،بيضاء

Perlu di ketahui bahwa isim ghoiru munshorif apabila rofa’ menggunakan dhommah, contoh (جَاءَ اَحْمَدُ). Dan apabila nashob dan jer menggunakan fathah, (بِمَكَّةَ).
 Perlu di ketahui bahwa isim ghoiru munshorif gugur kemunshorifannya atau menjadi munshorif apabila menjadi MUDHOF (فِى مَسَاجِدِ المُسْلِمِيْنَ) dan ada AL (فِى المَسَاجِدِ).

*ISIM NAKIROH DAN MA’RIFAH
*ISIM NAKIROH
 Adalah isim yang pengertiannya masih bersifat umum yang mana cakupan dan batasannya masih belum jelas.Ciri khasnya adalah dapat dapat di masuki al (أل).

*ISIM MA’RIFAH
 Adalah isim yang pengertiannya sudah bersifat khusus yang mana cakupan dan batasannya sudah jelas.Isim ma’rifah sendiri ada 6:






إسْمُ اْلمعْرِفَةِ PEMBAGIAN KETERANGAN الأمثلة
 إسم ضمير Kata Ganti هُوَ
 إسم إشارة Kata Petunjuk هَذَا
 إسم موصول Kata Sambung اَلَّذيْ
 إسم علم Isim yang Menunjukkan Arti Nama اَحْمَدُ
 إسم بزيادة أل Isim yang Ketambahan AL اَلْمَدْرسَة ُ
 إسم مضاف إلى المعرفة Isim yang di Mudhofkan Kepada Salah Satu Isim Ma’rifah 
كِتَابُ الاُسْتَاذِ


• ISIM DHOMIR

 PEMBAGIAN UNSUR PEMBAGIAN الأمثلة
إسْمُ الضَّميْرِ 

بارز 
منفصل مرفوع هو،هما إلخ
  منصوب إياه،إياه إلخ
  
متصل مرفوع جَعَلْتَ
  منصوب جَعَلَنَااللهُ
  مجرور بِكَ، بِنَا
 


مستتر 
جوازا غائب مفرد يَفْعُلُ
  غائبة مفرد تَفْعُلُ
  

وجوبا (أ) مضارعة أفْعُلُ
  (ن) مضارعة نَفْعُلُ
  (ت) مضارعة تَفْعُلُ
  أمر مفرد اُفْعُلْ

KETERANGAN:
#Di dalam dhomir rofa’ ada yang wajib tersimpan
  وَمِنْ ضَمِيْرِ رَفْعِ مَا يَسْتَتِرُ # كَا فْعَلْ اُوَفِقْ نَقْتَبِضْ إِذْ تَشْكُرُ  
#Selain yang 4 ini tidak mungkin ada dhomir mustatir wujuban yang lain.
#Harokat pada isim dhomir selalu di sesuaikan (مُنَسَبَةْ).



 ISIM DHOMIR
-DHOMIR BARIZ adalah kata ganti yang tampak,dan kelihatan ada tulisannya.
-DHOMIR MUSTATIR adalah kata ganti yang tidak tampak,tidak kelihatan ada tulisannya,tetapi di hukumi ada dhomir di dalamnya.
-DHOMIR BARIZ MUNFASHIL adalah dhomir bariz yang terpisah dan dapat berdiri sendiri.
-DHOMIR BARIZ MUTTASHIL adalah dhomir bariz yang bersambung dan tidak dapat berdiri.
-DHOMIR MUSTATIR JAWAZ adalah dhomir mustatir yang tidak selalu terkandung pada fi’il fi’il tertentu.
-DHOMIR MUSTATIR WUJUB adalah dhomir mustatir yang pasti tersimpan pada fi’il fi’il tertentu.
#Dhomir mustatir jawazan hanya terbatas pada dhomir (هو،هي) 
#Dhomir secara umum menggantikan posisi:
 a.متكلم: (orang yang berbicara”mufrod/jama’)
 b.مخاطب: (orang yang di ajak bicara)
 c.غائب: (orang yang di bicarakan)


 NB:Untuk متكلمdan مخاطبtidak mebutuhkan (مرجع الضمير)=tempat kembalinya dhomir,sedangkan untuk غائبmembutuhkan مرجع الضمير  
• ISIM ISAROH
Adalah kata petunjuk

 PEMBAGIAN UNSUR PEMBAGIAN الأمثلة
إسْمُ اْلإِشَارَةِ 


لِلْقَرِيبْ 
مُذَكَّرْ مفرد هَذَا
  تثنية هَذَانِ
  جمع هَؤُلآءِ
  
مُؤَنَّثْ مفرد هَذِهِ
  تثنية هَتَانِ
  جمع هَؤُلآءِِ
 


لِلْبَعِيدْ 
مُذَكَّرْ مفرد ذَلِكَ
  تثنية ذَلِكُمَا
  جمع أُولَئِكَ
  
مُؤَنَّثْ مفرد تِلْكَ
  تثنية تِلْكُمَا
  جمع أُولَئِكَ


Setiap إسم الإشارة pasti ada مُشَارٌاِلَيْهِ .Antara إسم الإشارة dan مشاراليه harus sama dari segi 
.(مفرد،تثنية،جمع/ مذكر،مؤنث)
مُشَارٌإِلَيْهِ PEMBAGIAN KEDUDUKAN الأمثلة
 إسم النكرة خبر هَذَا رَجُلٌ
 
إسم المعرفة بزيادة أل نعت،عطف،بدل هَذَالْكِتَابُ
  بلا أل خبر هَذَامُحَمَّدٌ

• ISIM MAUSUL
Adalah kata penghubung

إِسْمُ الْمَوْصُوْلِ
 

خَاصْ
 
مُذَكَّرْ مُفْرَدْ اَلَّذِيْ
  تَثْنِيَةْ اَلَّذَانِ
  جَمَعْ اَلَّذِيْنَ
  
مُؤَنَّثْ مُفْرَدْ اَلَّتِيْ
  تَثْنِيَةْ اَلَّتَانِ
  جَمَعْ اَلّلآتِ
 
مُشْتَرَكْ عَاقِلْ مَنْ
  غَيْرُ عَاقِلْ مَا

 ISIM MAUSUL
-ISIM MAUSUL “KHOS”=Isim mausul yang di tempatkan pada posisi tertentu yang mana posisi tersebut tidak bisa di tempati oleh yang lain.
-ISIM MAUSUL “MUSTAROK”=Isim mausul yang bersifat umum (tidak di khususkan)pada posisi tertentu sehingga iaim mausul ini bisa untuk mudzakkar dan bisa untuk muannas,dan juga bisa untuk mufrod,tasniyah,jama’.
 نحو:حَضَرَ اَلَّذِيْ يَكْتُبُ الدَّرْسَ
#Setiap isim mausul (baik “khos” maupun “mustarok”)pasti mempunyai silatul mausul dan a’id. صلة الموصول
  إسم الموصول  
  عائد  
-SILATUL MAUSUL (صلة الموصول)
 Adalah jumlah baik ismiyah maupun fi’liyah yang jatuh setelah isim mausul
-A’ID (عائد)
 Adalah dhomir bariz maupun mustatir yang terdapat pada isim mausul yang kembalinya kepada isim mausul

-Secara arti isim mausul tidak memiliki arti khusus,ia berarti “orang”, bisa berarti “yang” dan juga bisa berarti “barang atau sesuatu”.  

• ISIM A’LAM (إسم علم)
Adalah isim yang berarti nama
 نحو:مُحَمَّدٌ،رَمَضَانُ،أَحْمَدُ

• ISIM DENGAN “AL”(إسم بِأَلْ)
Adalah isim nakiroh yang ketambahan AL (أل)
 نحو:مَدْرَسَةٌ أَلْمَدْرَسَةُ
  مَسْجِدُ أَلْمَسْجِدُ
• MUDHOF KEPADA MA’RIIFAH(المضاف إلى المعرفة)
Adalah isim yang di mudhofkan kepada salah satu isim ma’rifah atau mudhof ilaihnya berupa/terbuat dari isim ma’rifah.
 نحو:كِتَابُ اْلاُ سْتََاذِ

*ISIM MABNI DAN MU’ROB

إِسْمُ اْلمَبْنِى PEMBAGIAN الأمثلة KETERANGAN
 إسم ضمير هو Kata ganti
 إسم موصول اَلَّذِيْ Kata sambung
 إسم إشارة هَذَا Kata tunjuk
 إسم إستفهام مَنْ اَنْتَ Kata Tanya
 إسم شراط اِذَاجَاءَنَصْرُ اللهِ...فَسَبِّحْ Isim yang artinya membutuhkan jawaban maka
 إسم فعل آمِيْنَ Sebuah lafadz yang artinya itu sama dengan fi’il, tetapi tidak dapat menerima tanda-tanda fi’il

• ISIM MABNI
Adalah isim yang harokat huruf akhirnya tidak bisa berubah-ubah meskipun di masuki amil.
• ISIM MU’ROB
Adalah isim yang harokat huruf akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan amil yang memasukinya.

a. ISIM DHOMIR : kata ganti
b. ISIM MAUSUL : Kata sambung
c. ISIM ISYAROH : Kata tunjuk
d. ISIM ISTIFHAM : Kata Tanya
e. ISIM SYARAT : Isim yang artinya membuttuhkan jawaban maka
f. ISIM FIIL : Sebuah lafadz yang artinya itu sama dengan fiil, tetapi tidak dapat menerima tanda-tanda fiil

باب الاضافة
 مضاف  
الاضافة  
  مضاف إليه  
• IDHOFAH: Susunan yang terdiri dari ludhof dan mudhof ilaih
• MUDHOF: Sesuatu yang di sandarkan
• MUDHOF ILAIH: Sesuatu yang di sandari
  نحو: كتابُ الاستاذِ
  SYARAT-SYARAT MUDHOF
a. Tidak boleh di tanwin
b. Tidak boleh di beri AL(أل)
c. Apabila berupa jama’ mudzakkar salim atau isim tasniyah, maka nun yang adapada isim tersebut di buang karena nun pengganti tanwin.
  نحو : كتابان الاستاذ كتابا الاستاذ
  كتابين الاستاذ كتابي الاستاذ
  مسلمون البلد مسلمواالبلد
  MUDHOF ILAIH ADA 4:
a. Mudhof ilaih berupa isim dhohir
نحو: كتابُ الاستاذ
b. Mudhof ilaih berupa isim dhomir
 نحو: كِتَابُكَ  
c. Mudhof ilaih berupa berupa masdhar muawwal

Masdar muawwal yaitu isim yang sebenarnya bukan masdar, tetapi di hukumi masdar karena kemasukan huruf masdariyah.
 حروف مصدرية: اَنْ، اَنَّ، ماَ، لَوْ، كَيْ، همزة تسوية
NB: همزة تسوية Adalah hamzah yang jatuh setelah lafadz سَوَاءٌ 
 نحو: سَوَاءٌ اَكَانَ

Mudhof ilaih berupa masdar muawwal
 نحو: شَهَادَةُ اَنْ لاَإِلَهَ إلا اللهَ
d. Mudhof ilaih berupa jumlah
 نحو: مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللهُ
Sesudah حَيْثُ pasti jumlah
 PEMBAGIAN IDHOFAH
إضافة لفظيَّة *
 Adalah susunan idhofah yang memperkirakan maknanya huruf jer ()
 نحو: صَلاَةُ فِى الظُّهْرِ صلاة الظهر
  كِتَابُ لِلْلاُسْتَاذِ كتاب الاستاذ
  خَتَمُ مِنْ حَدِيْدٍ ختم حديد
إضافة معنوِيَّة *  
 Adalah idhofah yang hanya secara lafadznya saja dan tidak memperkirakan maknanya huruf jer (فى، ل، من)
  Syarat mudhof harus terbuat dari isim sifat.
a) Isim fail
b) Isim maf’ul
c) Isim sifat mushabbah bismil fa’il
d) Isim manshub

  Syaratnya pada mudhof ilaihnya adalah harus menjadi ma’mul dari mudhof.

 NB: Untuk mudhof lafdhiyyah, mudhofnya ada kemungkinan bisa kemasukan AL (أل)
  نحو: مُعَلِّمُ القُرْاَن.
 باب إسم منقوص، مقصور
 ISIM MANGKUS(منقوص)
Adalah isim yang huruf akhirnya berupa ya’ lazimah (ya’ yang asli atau tetap) yang huruf sebelum akhirnya di harokati kasroh.  
 نحو: القََاضِى
 ISIM MAQSHUR 
Adalah isim yang huruf akhirnya berupa alif lazimah (alif asli atau tetap) yang harokat sebelum akhirnya di fathah.
 نحو : مُوْسَى
الأمثلة BERUPA PERMASALAHAN PEMBAGIAN 
اَلْقَاضِى أل 
كِتَابَة 


مَنْقُوصْ ألإسْمُ
قَاضِى الْقُضَاةِ مضاف  
قَاضِيًا منصوب  
مُقَدَّرًا رفع 
إعْرَابْ  
لَفْظًا نصب  
مُقَدَّرًا جير  
مُقَدَّرًا رفع 
إعْرَابْ 
مَقْصُورْ 
مُقَدَّرًا نصب  
مُقَدَّرًا جير  




 Permasalahan yang ada pada isim mankus dari segi penulisan terletak apakah huruf akhir dari isim mankus yang berupa ya’ lazimah, ketika di tulis atau di buang. Dan ya’ itu di tulis apabila sebagai berikut:
1) Di beri AL(أل)
2) Menjadi mudhof
3) Berkedudukan nashob


باَبُ إسْمِ الصِّفَةِ
 ISIM SIFAT(إسْمُ الصِّفَةِ)
Adalah isim yang sebenarnya di persiapkan untuk menjadi na’at.
إسْمُ الصِّفَةِ إسم فاعل
 إسم مفعول
 صفة مشبَّهة بإسم الفاعل
 صغة مبالغة
 إسم تفضيل
 إسم منسوب
 إسم عدد
 إسم إشارة
 إسم موصول

• ISIM FA’IL (فَاعِل ٌ)
Adalah isim yang menunjukkan orang yang “melakukan” pekerjaan.
*Pembuatan isim fa’il:
a) Pada isim fa’il yang berasal dari fi’il mujarrod
-Proses pembentukannya berasal dari fi’il madhi
-Mengikuti wazan فَاعِلٌ 
 نحو : نَصَرَ نَاصِرٌ 

b) Pada isim fa’il yang berasal dari fi’il mazid
-Proses pembentukan berawal dari fi’il mudhori’.


1) Huruf mudhoro’ahnya di buang, di ganti dengan mim (م) yang di dhommah.
2) Harokat sebelum akhir di kasroh.
 نحو: حَرَّكَ- يُحَرِّكُ مُحَرِّكٌ
• ISIM MAF’UL (مَفْعُوْلٌ)
Adalah isim yang menunjukkan orang yang di kenai pekerjaan.
*Pembuatan pada isim maf’ul:
a) Pada isim maf’ul yang berasal dari fi’il mujarrod
-Proses pembentukannya berasal dari fi’il madhi
-Mengikuti wazan مَفْعُوْلٌ
 نحو: نَصَرَ مَنْصُوْرٌ.
b) Pada isim maf’ul yang berasal dari fi’il mazid
-Berasal dari fi’il mudhori’
1) Huruf mudhoro’ahnya di buang, di ganti dengan mim (م) yang di dhommah.
2) Harokat sebelum akhir di fathah
حَرَّكَ- يُحَرِّكُ مُحَرِّكٌ. نحو: 

• ISIM SIFAT MUSYABBAH BISMIL FA’IL (صفة مشبَّة باسم الفاعل)
Adalah isim sifat yang di serupakan dengan isim fa’il 
 Ada persamaan dan perbedaan antara iaim fail dan isim sifat musyabbah bismil fa’il.
1) Persamaan
-Dari segi arti yang di miliki isim fa’il dan isim sifat musyabbah bismil fa’il sama-sama menunjukkan seseorang /sesuatu yang melakukan pekerjaan
2) Perbedaan
-Isim fa’il selalu mengikuti wazan فَاعِلٌ
-Sifat musyabbah bismil fa’il selain wazan فَاعِلٌ
 نحو: حَسَنٌ حَاسِنٌ.yang bagus 
 Perlu di ketahui bahwa isim sifat usyabbah bismil fa’il hanya terdapat pada kawasan mujarrod, tidak mungkin sebuah kalimat yang berbentuk mazid. Kebanyakan isim sifat musyabbah bismil fa’il bersall dari fi’il lazim.
• صغة مبا لغة (Bentuk penyangatan/sangat)
Adalah kalimat yang berasal dari isim fa’il yang mengikuti wazan-wazan tertentu. (sighot mubalaghoh di isim fa’il).
Untuk lebih jelasnya , maka contoh-contoh yang di tawarkan dapat di ambil di dalam Al-Asma’ul khusna
 نحو: الرَّحْمَنُ ،الرَّحِيْمُ
• ISIM TAFDHIL (اسم تفضيل)
Adlah isim yang menunjukkan arti lebih atau paling. Untuk mengetahui apakah sebuah kalimat itu termasuk isim tafdhil atau bukan, maka kita kita bisa berpegangan pada wazan isim tafdhil.

اسم تفضيل PEMBAGIAN WAZAN الأمثلة
 مذكر أفْعَلُ الاسْمَاءُ الْحُسْنَى
 مؤنث فُعْلَى أحْسَنُ

 Untuk membedakan pada isim tafdhil apakah berate lebih atau paling:
a. Kalau di artikan lebih apabila isim tafdhil itu tidak di mudhofkan ada huruf (مِنْ) sesudahnya.
 نحو: أنَا أكْثَرُ مِنْكَ مَالاً 
b. Kalau di arikan paling apabila isim tafdhil itu di mudhofkan dan tidak adaa huruf (مِنْ)sesudahnya.
 نحو: إنَّ أكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللهِ أتْقَاكُمْ
 Isim tafdhil yang tidak mengikuti wazan isim tafdhil yaitu:
  نحو: خَيْرٌ، شَرٌّ ،حُبٌّ
• ISIM MANSUB ()
Adalah isim yang sebenarnya bukan termasuk dalam kategori isim sifat, tetapi kemudian masuk dalam isim sifat karena mendapat tambahan ya’ nisbah.
 Ya’ nisbah adalah ya’ yang di tasdid yang di tambahkan pada akhir kalimat isim.
Secara arti apabila sebuah isim setelah di proses menjadi isim mansub, maka isim tersebut akan mendapat tambahan arti “kang bongso”atau dalam bahasa Indonesia yaitu “yang bersifat”.
 (kang bongso islam)نحو: إسْلاَمٌ +يّ=إسلامِيٌّ 
• ISIM ADAD(إسم عدد)
Merupakan kata bilangan
 حِسَابِى  
  إسم عدد
  تَرْتِيْبِى  
 ADAD HISABI(عدد حسابى)

Adalah isim adad yang tidak menunjukkan tingkatan, dan juga tidak mengikuti wazan (فَاعِل ٌ).
  نحو: مذكَّر :خَمْسٌ
  مؤنث :خَمْسَةٌ
 ADAD TARTIBI(عدد ترتيبى)
Adalah isim adad yang menunjukkan tingkatan dan menunukkan wazan (فَاعِل ٌ).
   
  نحو: مذكر : خَامِسٌ
  مؤمث : خَامشسَةٌ
 Setiap bilangan adad (عدد) pasti membutuhkan معدود (sesustu ysng di hitung)
Kaidah pada isim إسم عدد
  ثَلاَثَةٌ بِاالتَّاءِ قُلْ لِلْعَشْرَةِ # فِى عَدِّماَ أحَدُهُ مُذَكَّرةْ
*Maksudnya:
  Adapun lafadz ثَلاَثَةٌ memakai /atau di tandai dengan tak marbuthoh (), ucapkanlah sampai lafadz عَشْرَة dalam menghitung perkara yang mufrodnya mudzakkar.
 MACAM-MACAM ADAD
 PEMBAGIAN Untuk menghitung الأمثلة
إسم عدد 
عدد المضاف إلى الجمع 3-10 ثَلاَثَةُ كُتُبٍ
  إلى الفرد 100,200, dll مِائَةُ كِتَابِ
 العدد المركَّب 11-19 أحَدَعَشَرَ
 العدد المعطوف 21-29,31-39, dll خَمْسٌ وَ عِشْرُوْنَ
 العدد العقود 20,30,40, dll عِشْرُوْنَ

 ADAD MUDHOF (عدد المضاف)
Yaitu bilangan-bilangan tertentu yang harus di mudhofkan kepada ma’dud.


-persyaratan:
Antara عدد dan معدود harus bertentangan dari mudzakkar dan muannasnya.
a. Mudhof ilal jam’i
ثَلاَثَةُ كُتُبٍ نحو: 
 Keterangan: ثَلاَثَةُ =Muannas
  كُتُبٍ = Mufrodnya adalah كِتَابٌ (mudzakkar).
b. Mudhof ilal mufrodi
  نحو: مِائَةُ كِتَابِ
 Keterangan: مِائَةُ =muannas
  كِتَابِ =mudzakkar
 ADAD MUROKAB (العدد المركَّب)
Adad yang menghitung bilangan 11-19. Dalam adad murokab terdapat dua unsur.
صدر المراكب= satuan
عجز المراكب= puluhan
Dan perlu di ketahui bahwa adad murokab itu pasti hukumnya مبنيٌّ على الفتح 
  نحو: أحَدَعَشَرَ
 Keterangan: أحَد = صدر المراكب
  عَشَرَ= عجز المراكب
 Pada adad murokab untuk menghitung bilangan 11-12, antara صدر المراكب dan 
عجز المراكب harus sesuai dari segi mudzakkar dan muannasnya.
  نحو: مذكر = أحَدَعَشَرَ
  مؤنث= إحْدَى عَشَرَةَ
 Pada adad murokab untuk bilangan 13-19, antara صدر المراكب dan 
عجز المراكب harus bertentangan dari segi mudzakkar dan muannasnya.
  نحو: ثَلاَثَةَ عَشَرَ

 ADAD MA’TUF (العدد المعطوف)
Adalah adad yang menggunakan huruf athof sebagai penghubungnya untuk menghitung bilangan 21-29,31-39, 41-49 dll. (gabungan du adad yang menggunakan huruf athof ( و
  نحو: خَمْسٌ وَ عِشْرُوْنَ
 ADAD ‘UQUD (العدد العقود)
Adalah adad yang secara I’rob di samakan dengan jama’ mudzakkar salim.

Yaitu apabila rofa’ menggunakan () dan nasob/jernya menggunakan (). Untuk menghitung bilangan 20, 30, 40 sam pai 90.
  نحو: رفع = عِشْرُوْنَ
  نصب/جير = عِشْرِيْنَ  
















 الاسم المفرد 

الضمة الرفع 
 جمع التكثير  
 جمع المؤنث السالم  
 الفعل المضارع الذي لم يتصل بأخره شيئ  
 جمع المذكر السالم الواو  
 الأسماء الخمسة  
 الأسماء المثنى الألف  
 الأفعال الخمسة ثبوت النون  
 الإسم المفرد الفتحة النصب 
 جمع التكثير  
 الفعل المضارع الذي لم يتصل بأخره شيئ  
 الأسماء الخمسة الألف  
 الأسماء المثنى الياء  
 جمع المذكر السالم  
 جمع المؤنث السالم الكسرة  
 الأفعال الخمسة حذف النون  
 الإسم المفرد المنصرف الكسرة الخفض/الجر 
 جمع التكثيرالمنصرف  
 جمع المؤنث السالم  

 الأسماء المثنى الياء الخفض/الجر 
 جمع المذكر السالم  
   
 الأسماء الخمسة  
 الأسماء الذي لا ينصرف الفتحة  
 الفعل المضارع الصحيح الأخر السكون الجزم 
 الفعل المضارع المعتل الأخر حذف حرف العلة  
 الأفعال الخمسة حذف النون  
   


   
جَاءَ زَيْدٌ علامة التأنيث لفظي 
رَاَيْتُ قَاضِيًا نصب إسم منقوص  
جَاءَالْقَاضِ رفع إسم منقوص تقديري 
مَرَرْتُ بِقَاضٍ خفض/جير  
جَاءَ مُوْسَى رفع إسم مقصور  
رَاَيْتُ مُوْسَى نصب  
مَرَرْتُ بِمُوْسَى خفض/جير  
جَاءَ اَبِى رفع مضاف إلى ياء المتكلم  
رَاَيْتُ اَبِى نصب  
مَرَرْتُ بِاَبِى خفض/جير  
هُوَ مُحَمَّدٌ الأسماء المبنية محلى 
جَاءَ زَيْدٌ يَكْتُبُ الدَّرْسَ الجمل  
ضَرَبَ َالفِعْلُ المَاضِى الحكاية  

باب مرفوعات الأسماء
مرفوعات الأسماء
الفاعل
نائب الفاعل
مبتدأ
خبر
إسم كَانَ
خبر إنَّ
توابع

 FA’IL
Adalah isim yang di baca rofa’ yang jatuh setelah fi’il mabni ma’lum.
الأمثلة PEMBAGIAN الفَاعِلُ
مُحَمَّدٌ قَائِمٌ إسم الظهير 
هُوَ مُحَمَّدٌ إسم الضمير 
يَجِبُ أنْ تَصُوْمَ فِى رَمَضَانَ مصدر مؤول